Ikan di Laut Tercemar Indonesia

Ikan di Laut Tercemar Indonesia
Sumber Ikan Laut yang Merana

Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi

Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi
Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi, Doktoral di IPB

Total Tayangan Halaman

Riset Pencemaran Lingkungan Hidup di Buyat, Sulawesi Utara

Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali
SDALH Marissa Haque-Kebun Raya Bali

Selasa, 12 Oktober 2010

Kenangan Lingkungan Hidup dari Lampung Selatan (Kampung Pak Menhut RI): Marissa Haque

Senin, 22 Maret 2010 15:43

Cerita Gerakan Kerakyatan di Kampung Pak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dari PAN

Kemasan bekas produk biasanya berakhir di tempat sampah. Tetapi di tangan yang kreatif, kemasan bekas produk bisa menjadi barang yang berguna. Berangkat dari kesadaran akan kepedulian pengelolaan sampah plastik, Komunitas binaan Bang Zai--nama akrab Dr Zainuddin Hasan--Calon Bupati Lamsel pada Senin (22/03) lalu mengadakan pelatihan daur ulang sampah plastik menjadi berbagai macam tas cantik di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Program yang dicanangkannya tidak hanya mengajak masyarakat untuk gemar membaca saja, lebih dari itu Bang Zai yang peduli dengan Kabupaten Lampung Selatan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sampah plastik di lingkungan masyarakat menjadi suatu barang yang bisa dimanfaatkan.

Menurut Ikang Fawzi penyanyi Rock terkenal Indonesia yang menjadi pasangannya, program daur ulang sampah plastik yang dilakukan oleh Komunitas di Laianda Lampung Selatan sendiri dimana hal tersebut baru awal saja wilayah lainnyapun lain akan kita lajak untuk bersama-sama memiliki kesadaran melakukan program daur ulang sampah plastik seperti ini” tuturnya sambil memperlihatkan tas cantik berbahan sampah plastik hasil dari kreatifitas peserta pelatihan daur ulang sampah plastik.

Ibu Marissa Haque istri Mas Ikang selaku asisten trainer program daur ulang sampah plastik terlihat aktif memberikan arahan kepada ibu-ibu yang hadir untuk mengelola sampah menjadi tas. Sampah plastik terlebih dahulu dikumpulkan, kemudian dibersihkan dari kotoran yang ada di dalam sampah plastik tersebut, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemudian dipotong untuk menjadi panel yang selanjutnya dari panel tersebut dibuat pola. sebagai tahapan akhir, dari pola tersebut dibentuklah produk yang diinginkan.

Metode anyaman bisa untuk digunakan membuat dompet dan tas. Metode ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang tidak memiliki keterampilan menjahit dengan mesin. Bahan yang dibutuhkan tidaklah sulit dicari. Bekas bungkus jajanan anak-anak, bungkus kopi, kemasan minyak goreng, mie instant, deterjen, pelembut pakaian, dan lain-lain bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tas cantik. Ibu Marissa juga menuturkan masyarakat harus cerdas dalam mengelola sampah,“Semoga dengan adanya pelatihan ini sampah plastik bisa berkurang, dan sampah plastik yang ada bisa menjadi barang yang bermanfaat” ujarnya.

Sementara itu Ibu Yasmin Shahnaz istri dari Bang Zai yang juga mengikuti pelatihan daur ulang sampah plastik mengaku senang bisa belajar mengolah sampah menjadi berbagai macam barang yang bisa dimanfaatkan itu.” Saya baru tahu ternyata sampah plastik kalau kita olah bisa menjadi tas yang menarik ” akunya.

Di akhir dari pelatihan ini, warga nampak puas menunjukkan hasil kreasinya. Hasil ini sangat luar biasa, meskipun waktu pelatihan yang cukup singkat ternyata hasilnya memuaskan. Pelatihan daur ulang sampah plastik apabila ditindaklanjuti juga bisa bernilai ekonomis, selain untuk menyelamatkan lingkungan kita juga bisa mendapatkan hasil dari daur ulang sampah yang telah kita lakukan. (musrinah)
Sumber: http://www.buyatdisease.com/
Untuk Azizi Hasan Ketua DPD PAN di Lamsel Kekasih Allah...

Entri Populer