Ikan di Laut Tercemar Indonesia

Ikan di Laut Tercemar Indonesia
Sumber Ikan Laut yang Merana

Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi

Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi
Dekan FEMA IPB Dr. Arif Satria, Prima Gandhi HMI Bogor, Maafkanlah, Marissa Haque & Ikang Fawzi, Doktoral di IPB

Total Tayangan Halaman

Riset Pencemaran Lingkungan Hidup di Buyat, Sulawesi Utara

Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali
SDALH Marissa Haque-Kebun Raya Bali

Kamis, 17 September 2009

Humas IPB Susun Grand Design Tata Kelola Informasi dan Kehumasan: Marissa Haque

Humas-SE IPB Susun Grand Design Tata Kelola Informasi dan Kehumasan: Menjawab Tantangan Pelayanan Publik
Kamis, 17 September 2009
Organisasi publik dewasa ini menghadapi dua tantangan besar menyangkut tata kelola informasi pelayanan publik. Kedua tantangan tersebut adalah meningkatnya proses transmisi dan pertukaran informasi antar unit di dalam organisasi dan meningkatnya tekanan dari lingkungan eksternal yang menuntut tingkat partisipasi dan transparansi lebih besar dalam pengelolaan pelayanan publik. “Berdasarkan latar belakang ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) membutuhkan suatu disain tata kelola informasi dan komunikasi yang mampu menjawab kedua tantangan tersebut,” ungkap Sekretaris Eksekutif (SE), Dr.Ir.Aceng Hidayat, MT.
Grand design ini yang sedang dirancang oleh Humas-SE IPB, agar dapat dilaksanakan dalam kurun waktu 2010-2013Proses penyusunan dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan metodologi antara lain: desk research pengumpulan informasi dan data terkait pengelolaan informasi yang telah dilaksanakan selama ini, survei terbatas civitas akademika, audit internal kehumasan, indepth interview, pertemuan dari berbagai unsur untuk mendapatkan masukan tentang pengelolaan komunikasi IPB, focus groups discussion (FGD), audit internal kehumasan, workhshop dan sosialisasi.
Survei dilakukan terhadap sampel dosen, mahasiswa maupun tenaga kependidikan di IPB. FGD dilaksanakan tiga kali. FGD pertama mengundang alumni IPB yang berprofesi sebagai wartawan dan pimpinan berbagai media massa. FGD yang dilaksanakan tanggal 18 Agustus ini berlokasi di Jakarta. FGD kedua dan ketiga yang dilaksanakan 19 Agustus serta 7 September 2009 dilaksanakan di Kampus IPB Darmaga dengan mengundang perwakilan unit, praktisi dan pakar kehumasan serta staf pengajar yang concern di bidang kehumasan.
Audit internal kehumasan dilakukan terhadap para staf pelaksanaan di lingkup kehumasan SE-IPB, dengan tujuan untuk mengetahui apakah pekerjaan (apa yang dikerjakan) masing-masing staf sudah sesuai dengan tupoksi.Tim penyusun melaksanakan indepth interview pada pimpinan serta stake holder IPB. Sedangkan workshop untuk mensosialisasikan draft telah diselenggarakan 14 September 2009. Rangkaian kegiatan untuk penyusunan grand disain tersebut dilaksanakan selama Juli- September 2009. (ris)

Senin, 14 September 2009

Mantan Purek 4 IPB, Dr. Asep Saefuddin yang Disayang Allah: Bunda Kami Marissa Haque

Mantan Purek 4 IPB, Dr. Asep Saefuddin Pasca Penyuluhan Anti Flu Burung H5N1, Bogor, 2006
Rasanya sudah sangat lama saya tidak berjumpa dengan Pak Dr. Asep dan keluarganya di Bogor. 
Pak Dr. Asep ini adalah salah seorang yang sangat menginginkan agar saya mengambil S3 di IPB saat masih menjadi anggota DPR RI dari PDIP saat lalu adalah beliau ini disamping Prof Dr Rokhmin Dahuri mantan Menteri DKP saat era Bu Megawati Soekarnoputri lalu.
Didalam Doa panjangku semalam -- semoga adalah malam seribu bulan lailatu qadar -- kusampaikan nama beliau sekeluarga agar panjang umur, murah rezeki serta sehat wal afiat selalu. Selamat berpuasa ya Pak Asep yang disayang Allah... Salam dari kami sekeluarga di Bintaro, Banten.

Sabtu, 12 September 2009

Isabella Fawzi: Doa Ibu Icha untukku Agar Sepintar Tante Angelina Sondakh, dari FISIP Kom-UI, 2009

Rupanya Bella mendengar doa panjangku semalam. Ya benar, saya sangat ingin disuatu saat tidak lama lagi Bella akan sama mampunya didalam Ilmu Komunikasi seperti Angie sang cerdas ini.
Sering saya bercerita bahwa ketika saya hamil Bella saya masih menyetir sendiri kuliah di Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta dan disaat menjelang melahirkan saya masih ujian Ilmu Agraria dengan dosen killer Prof Budiono.
Semoga saja semangat memulung ilmu yang kumilki juga Ikang Fawzi suamiku miliki menurun deras kepada kedua anak-anakku.

Sumber: http://miss-bellafawzi.blogspot.com/
               http://theanimator-chikitafawzi.blogspot.com/

Jumat, 11 September 2009

Ikang Fawzi Suami Bunda Marissa dan Kebun Raya Bali bersama Dep PU, 2009

Sumber: http://theanimator-chikitafawzi.blogspot.com/

Alhamdulillah senang rasanya sebelum memulai bulan Ramdahan tahun ini Ikang Fawzi Ayahku tercinta ku berseri-seri pulang kerumah dengan membawa 'segudang' cerita tentang Kebun Raya di Bali yang harus terus didukung serta diperjuangkan sekaligus juga beberapa pekerjaan projek dari Dep PU tempatnya selama ini bermitra. Terimakasih Ya Allah... atas rezeki halal yang telah Engkau limpahkan kepada kami sekeluarga dirumah pada Ramadhan suci tahun ini... hingga kami mampu berlebaran diakhir bulan ini... Berikut ini berita Ayahku di Kompas Cyber dengan alamat sebagai berikut:

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/18/0320248/Kebun.Raya.dan.Musik

Sabtu, 18 Juli 2009 03:20 WIB Ikang Fawzi (45) laris di acara peringatan 50 tahun Kebun Raya Eka Karya Bali, di Bedugul, Tabanan, Rabu (15/7) malam. Laris bukan karena ia menjual suatu barang, tetapi banyak bapak dan ibu dari berbagai daerah yang datang sebagai undangan kebun raya itu memintanya berfoto bersama. Mereka mengaku sebagai penggemar Ikang Fawzi sejak lama. ”Wah, silakan Pak. Mau bagaimana gayanya, Pak?” kelakar penyanyi rock ini. Namun, kehadirannya di sini bukan sebagai duta kebun raya. Ia diminta teman-temannya yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum untuk mengisi acara hiburan di Kebun Raya Eka Karya Bali.

Apa komentarnya? ”Saya kagum dengan kebun raya ini. Terbayang sehatnya badan dan rohani jika sering menghirup kesegaran alam yang asri, apalagi bareng keluarga,” katanya. ”Otomatis bermusik pun jadi lancar dan menyenangkan. Kebun raya ini membawa aura segar, musik jadi indah dengan sendirinya,” ujar Ikang.

Ia berharap bisa mengunjungi ke-20 kebun raya di Indonesia. Selama ini Ikang baru sempat mengunjungi kebun raya di Bogor, Cibodas, dan Bali. ”Meski baru taraf mengagumi keanekaragaman alam di kebun raya, saya sungguh mendukung pelestarian alam,” tuturnya. (AYS)

Entri Populer