Tribunnews.com - Kamis, 14 Maret 2013 11:41 WIB
 
                                                   Marissa Haque dan Ikang Fawzi.
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Makin banyak pasangan selebriti memutuskan berpisah setelah sekian lama berumahtangga tanpa gosip aneh-aneh.
Sebut saja contohnya Venna Melinda dan Ivan Fadilla, Wanda Hamidah  
dan Cyril Raoul Hakim dan Ira Wibowo dan Katon Bagaskara. Perpisahan  
pasangan-pasangan ini mengagetkan publik karena sebelumnya tak pernah  
terdengar kabar orang ketiga atau friksi rumah tangga lain.
Bagaimana dengan Marissa Haque dan Ikang Fawzi yang juga selama ini  
rumahtangganya juga cenderung steril dari gosip aneh-aneh? Ah, semoga  
mereka tetap langgeng dan tak mengikuti jejak mereka yang berpisah,  
seperti kekompakan mereka dalam berbagai acara publik.
  
Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi, lahir di  
Jakarta, 23 Oktober 1959) menikah dengan Marissa Haque 12 April 1987  
silam. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
Seperti 
Tribunnews.com lansir dari Wikipedia, Marissa Grace Haque  (lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, 15 Oktober 1962.
Karirnya lintas bidang, mulai dari model, aktris, sutradara dan  
produser film dan televisi, konsultan hukum, dosen tamu di berbagai  
universitas negeri dan swasta, dan seorang politikus di Indonesia.
Marissa memulai debutnya di dunia hiburan film lewat Kembang Semusim 
 (1981), kemudian ia membintangi banyak judul film di era 80-an. Lewat  
film Tinggal Landas buat Kekasih, ia meraih penghargaan Pemeran  
Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 1985 di Bandung.  
Marissa juga mendapatkan Aktris Terbaik atau Best Actress di Festival  
Film Asia Pasific ke 62 tahun 1987 di Taipei, Taiwan.
Karier politiknya langsung melesat ketika bergabung dengan Partai  
Demokrasi Indonesia Perjuangan dan terpilih sebagai anggota DPR-RI pada 
 tahun 2004. Sebagai pendatang baru dikancah perpolitikan Indonesia,  
Marissa Haque yang saat itu masih bersekolah di Ohio, Amerika Serikat,  
Marissa berhasil muncul kepermukaan jagad politik Indonesia.
Keberhasilan mendulang suara Marissa diwilayah Jabar 2 sangat  
signifikan. Sebagai kader baru partai banteng bermoncong putih tersebut,
  Marissa berhasil mendapatkan suara terbanyak ke 5 di daerah pemilihan 
 Jabar 2 (Kabupaten Bandung) melebihi jumlah suara yang berhasil  
diperoleh Taufik Kiemas suami dari mantan Presiden RI ke 5 Megawati  
Soekarnoputri.
Dalam pilkada Banten, 2006, ia menerima tawaran Partai Keadilan  
Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI) untuk dicalonkan  
sebagai wakil gubernur Provinsi Banten. Marissa mendampingi  
Zulkiflimansyah sebagai kandidat wakil gubernur Provinsi Banten.
Duta Badak
Kegiatan lain Marissa adalah menjadi Duta Badak Jawa (Rhinoceros  
Sondaicus) yang populasinya tinggal 50-60 ekor diderah Ujung Kulon,  
Pandeglang, Provinsi Banten. Ia sangat aktif menyebarluaskan informasi  
pelestarian badak cula satu ini bersama lembaga dunia WWF.
Dari kegiatan penyelamatan badak itu, Marissa kemudian serius  
mempelajari seluk-beluk Llmu Hukum dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan  
Lingkungan Hidup di Program Doktor Pusat Studi Lingkungan atau PSL-IPB, 
 Bogor.
Doktor Ilmu Sistem Lingkungan ini bersama alumni IPB lainnya dan  
beberapa wartawan Lingkungan Hidup Marissa kemudian turut mendirikan  
Yayasan Daun yang bergerak di dalam hal menyuarakan pentingnya menjaga  
keseimbangan dan kelestarian hidup dalam konsep sustainable development 
 atau pembangunan berkelanjutan.
Marissa bersama Ikang Fawzi suaminya adalah sama sama alumni dari  
Program Magister Bisnis Administrasi ( MBA ) dari Pasca Sarjana FEB (  
Fakultas Ekonomi Bisnis ) Universitas Gajah Mada, Yogjakarta pada bidang
  yang sama yaitu Strategic Management dengan fokus kepada Strategi  
Pemasaran Lembaga Keuangan Syariah Non Bank atau BMT ( Baitut Maal wa  
Tamwil). Sementara Ikang Fawzi berfokus kepada Strategi Pemasaran  
Properti-tainment.
Marissa telah diwisuda pada bulan October 2011 sebagai Magister  
Bisnis Administrasi (MBA) Pasca Sarjana FEB (Fakultas Ekonomi-Bisnis) - 
 UGM (universitas Gajah Mada), Jakarta-Yogyakarta.[1] Bersama Ikang 
Fawzi  suaminya yang mengambil bidang berbeda Strategic Management, 
Marissa  mengambil jurusan Human Resource and Organizations. Lebih jauh,
 Marissa  adalah alumni Fakultas Linguistik Terapan Bahasa Inggris 
Universitas  Katolik Atmajaya, Jakarta.
Ia adalah seorang speech therapist (ahli kewicaraan) dengan  
kekhususan anak-anak tunarungu. Sebuah universitas di Jakarta  
mengajaknya membimbing para tunarungu dengan metode the American Sign  
Language. Dan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta 
 dengan jurusan Perdata.
Sangat Serius Bidang Akademik
Serius dalam bidang akademik membuat Marissa kini tertarik menjadi  
seorang dosen. Beberapa universitas swasta yang menawarkan untuk menjadi
  home base tempatnya membagi ilmu baik bidang Ekonomi Islam maupun 
Hukum  Bisnis. Diantaranya (1). Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk 
Ilmu  Ekonomi Islam maupun Hukum Bisnis dan Ilmu Ekonomi Islam (2) 
Universitas  Sahid Jakarta untuk Ilmu Hukum Bisnis; (3) STAIT ( Sekolah 
Tinggi Ilmu  Agama Islam Terpadu ) Modern Sahid di Bogor untuk Ilmu 
Ekonomi Islam.  Dan sekarang Marissa menjalani profesi baru sebagai 
dosen di IEF Usakti (  Islamic Economic and Finance Universitas Trisakti
 ) di kawasan Mega  Kuningan, Jakarta Selatan.
Beberapa jaringan radio di Jakarta dan Kota bandung juga telah  
meminta Marissa untuk memiliki program siaran. Bila benar terjadi, maka 
 Marissa akan menjadi orang kedua yang bergerak di ruang siaran radio  
setelah adik bungsunya Shahnaz Haque yang alumni Fakultas Teknik Sipil  
dan Lingkungan, UI (Universitas Indonesia) berhasil terlebih dahulu  
terkenal di Radio Delta dalam program Indonesia Siesta berpusat di  
Jakarta dengan luas jaringan seluruh Indonesia.
Sumber:
 
http://www.tribunnews.com/2013/03/14/fot…